Memimpin adalah mengambil resiko hidup tak nyaman
“disadur dari buku Dea Tantyo”
“The history of the world is the biography of great man”
-Thomas Carlyle
Beberapa kategori dan tokoh yang diambil dari buku tersebut, saya mencoba untuk mengkategorikan dengan skema yang ringkas sehingga bisa di mengerti terkait kategori dan perjuangan tokoh yang diangkat.
- Leadership Mentality.
When you reach that elite level, 90% is mentality and 10% is Physical. You’re competing against yourself. Not Against the other
-Dick Fosburry
(Pemenang cabang lompat tinggi olimpiade 1968)

Jenderal besar TNI (Anumerta) Soedirman
Melakukan komando perlawanan gerilya dalam posisi ditandu, dengan satu paru2 yang bekerja

Franklin Delano Roosevelt, berkursi roda karena kakinya lumpuh terserang penyakit Guillain-Barre Syndrom.
Presiden yang berhasil memulihkan ekonomi AS dari great depression.
Presiden terlama AS yang terpilih sebanyak empat kali berturut-turut.
- Servant Leader.
“He who is not a good servant will not be agood master”
– Plato

Sultan Hamengkubuwono IX adalah raja yang tidak hanya dicintai oleh rakyat Yogyakarta, tetapi juga oleh rakyat Indonesia.
Pernah menjabat sebagai wakil presiden RI.
Berpenampilan sederhana dan ramah, dan tak segan untuk menolong tanpa memandang strata seseorang.

Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Ia adalah aktivis yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan.
Suatu ketika, mahatma gandhi terburu-buru naik kereta sandalnya terlepas satu, bergegas ia melepas sandalnya yang lain, ada yang bertanya kenapa melakukan hal tersebut. Gandhi menjawab “Agar orang yang menemukannya dapat memakai sandalku secara utuh”
- Sense of Leadership
“Orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang genius. Ia mampu bicara dan menulis secara sempurna sedikitnya dalam sembilan bahasa. Kelemahannya hanya satu beliau hidup melarat”
– Prof. Schemerson PM Belanda (1945-1946) dalam buku Het dagboek van Schemerson

The Grand Old Man
Menteri Luar Negeri (1946 – 1949), kemahiran orasi dan debat haji agus salim, kemampuan menguasai sembilan bahasa asing menahbiskan beliau sebagai diplomat nomer satu Indonesia, Beliau dikenal sebagai singa Podium.
Hidup sederhana, serba kekurangan, sering berpindah-pindah kontrakan tidak mempunyai tempat tinggal tetap.

Umar Ibn Khattab R.A, Khalifah amirul mukminin, ketika ditunjuk menjadi pengganti Abu Bakar As Shidiq R.A, ini malah enggan dan tertunduk malu.
Sesorang pemimpin yang besar yang menggayut dibalik benaknya, ia takut pada kepemimpinannya, pada rakyatnya pada Tuhannya.
- The Bravemen
“Most people live and die with their music still unplayed. They never dare to try. Never dare to fight.
“Pemuda adalah matahari yang teriknya menantang bumi”
Al Qardawi

Muhammad Al Fatih
Menaklukkan Konstantinopel saat berusia 21 tahun 2 bulan

Soe Hok Gie
Berapa usianya saat tulisan tajamnya memenuhi media, yaitu ketika berumur 17 tahun
“Who am I ? Saya telah menjawab bahwa saya adalah seseorang yang tidak mengejar kuasa tapi seseorang yang ingin mencanangkan kebenaran. Dan saya bersedia menghadapi ketidakpopukeran, karena ada sesuatu yang lebih besar : kebenaran”
- Leader in Uncomfortable Zone
“You will never do anything in this world without courage. It is the greatest quality of the mind next to honor”
Aristotle

Soekarno & Hatta
Dulu Soekarno dan Hatta bisa memilih untuk sekolah dengan tenang, lulus lalu hidup mapan. Nyatanya mereka lebih memilih zona tak nyaman, berpindah-pindah penjara, berkali-kali ditangkap, berkali-kali dibuang dan diasingkan.

Che Guevara
Sosok sederhana, pengidap asma dan calon dokter, ketenangan dan kekayaan ada di depan matanya. Tetapi justru menutup rapat-rapat kenyamanan dan sikap santai dalam hidupnya. Di tengah penyakit asma ia justru berjuang memberantas kusta yang menimpa rakyatnya dengan mengendarai sepeda motor. lebih jauh lagi ia lebih memilih melawan kesewenangan di Kuba, ia mengubah gelar dokternya menjadi “Komandan Tentara Revolusioner”.
- Menikmati tiap keletihan
Imam Ahmad tidak hanya dipenjara, tapi disiksa dengan cambuk kesabaran beliau diuji selama empat rezim. But he never quit.
“Imam Ahmad, suatu saat ditanya kapan seorang muslim beristirahat? jawaban beliau Nanti, di Surga”
Ahmad bin Hanbal
Fin