Disadur dari karya OH SU HYANG
“Lalu bagaimana cara bicara yang Baik? Apakah berbicara dengan artikulasi yang jelas?, Tidak. Sebuah ucapan yang bisa disebut baik adalah yang bisa menggetarkan hati.”
Yoo Jae Suk
- Kesan Pertama
Meskipun kita memiliki suara yang jernih dan enak didengar, tapi isi ucapan terkandung didalamnya yang bermasalah. Dengan hanya membicarakan diri sendiri dan tidak memikirkan lawan bicara. kita bisa dicap menjadi orang yang tidak berperasaan oleh lawan bicara. Dan kesan pertama ini menentukan.
- Ucapan logis menjadi dasar
Saya tidak percaya diri saat berbicara, bagaimana caranya agar saya pandai berbicara?, Ucapan mencerminkan keadaan seseorang apa adanya. Kita dapat langsung mengetahui apakah seseorang itu logis atau tidak hanya dengan berbincang sebentar dengannya.
Untuk melatih logika berbicara ada lima hal yang harus dilakukan:
- Berikan alasan yang tepat untuk argumen anda
- Hindari lompatan logika dan melebih-lebihkan.
- Konsisten dalam bersikap.
- Gunakan kata-kata sederhana.
- Tetap tenang.
- Mengungkapkan diri lewat storytelling
“Saat diminta Berbicara, Berceritalah”
Oh Su Hyang
“kalimat pertama yang menarik untuk didengar”
“Beritahukelebihanmu”
“Gunakan Angka”
“Setelah diterima bekerja, selesaikan sesuai target waktu”
“Menggunakan suara yang jelas dan lantang”
Storytelling yang baik membutuhkan empat hal.
- Tema
- Konflik
- Simpati
- Solusi
Seperti layaknya sebuah cerita atau pertunjukan teater, minimal 3- 4 hal itu muncul.
- Penyebab Takut Bicara
Trauma salah ucap, akibat pengalaman saat presentasi gagal biasanya memicu untuk takut dalam berbicara, ciri-cirinya adalah :
- Berbicara terbata-bata.
- Suara kecil dan bergetar.
- Gagap berlebihan.
- Tidak berani menatap mata orang lain.
Untuk mememulihkan hal tersebut dengan membuang rasa taku ada beberapa tips yang bisa dilakukan :
- Membuat karikatur pendengar. Mari berpikir bahwa audiens bukanlah orang yang menilai kita, melainkan orang yang mendengarkan cerita kita dengan gembira. Masih merasa takut menghadapi audiens?, kalau begitu bayangkan bahwa audiens yang sedang mendengarkan cerita kita sedang menyembunyikan kaus kakinya yang sedang berlubang didalam sepatunya. Anda akan merasa lebih baik dan nyaman dan menunjukkan kemampuan anda dengan baik.
- Menghindari merendahkan kapasitas diri saat memperkenalkan diri, hindari kalimat seperti, “saya tidak mempersiapkannya dengan baik”, saya banyak kekeurangan, tapi…”kalimat tersebut tidak berfungsi untuk mengungkapkan rasa rendah hati, kalimat tersebut justru membuat kepercayaan audiens turun dan membuat mereka tidak bisa fokus, hal ini membuat kita menjadi gelisah dan tidak bisa lolos dari gugup.
- Mempelajari konten dengan baik. Audiens akan berhenti menilai dan mulai memasang telinga, saat kita menguasai materi yang kita sampaikan, audiens akan melihat dengan sorot mata lembut dan mendengarkan, dan bukan dengan tatapan menghakimi
- Lengkapi dengan bahasa Non Verbal
“90% ucapan dibentuk oleh suara dan gerak tubuh”
Untuk bisa berbicara dengan baik, unsur nonverbal seperti gerak tubuh harus diterapkan dengan baik, cara-cara yang berguna dalam berbicara atau dalam kehidupan sehari-hari :
- Penampilan yang Baik
- Selalu tersenyum. ada tiga hal yang harus diingat untuk membentuk sebuah senyuman. Pertama lemaskan otot wajah, anda dapat mengernyit dan melemaskan wajah, kedua tariklah sudut bibir anda sesering mungkin, ketiga lafalkan kata-kata yang serupa dengan cookie, Waikiki. Praktik ini akan membentuk senyum anda dengan sendirinya.
- Percaya Diri, tubuh harus tegak dan penuh percaya diri
- Gestur yang tepat, gestur tangan memberikan makna yang banyak bagi lawan bicara, Gestur tangan yang baik biasanya memperlihatkan telapak tangan dan bergerak dari dalam ke luar. Rajin berlatih di depan kaca akan membuat anda menemukan gestur yang tepat dan terbiasa menggunakannya.
- Tanya, Puji, Bereaksi
“Teknik terpenting dalam komunikasi adalah mendengar”
Rumus untuk berkomunikasi dengan baik adalah
C = Q X P X R
C adalah communication atau komunikasi, ada tiga hal yang diperlukan untuk memenuhinya yaitu Q question atau pertanyaan, P praise atau pujian dan R reaction atau reaksi. Dengan demikian komunikasi akan berjalan dengan lancar dan baik, harus mengandung Pertanyaan,Pujian dan Reaksi.
“Satu kata kunci yang tepat lebih baik daripada sepuluh ungkapan”
Pandangan konsumen merupakan hal penting, perusahaan yang mampu melihat lebih dalam tentang keinginan,persepsi,pilihan dan tindakan konsumen akan mempertahankan posisi dalam persaingan.
- Storytelling merupakan plot yang kokoh
“Seribu musik ada di kantong anda”
Pada 2001, steve jobs memulai presentasinya tentang ipod dengan beberapa kalimat. Beberapa saat kemudian, ia merogoh kantong celana jeansnya. Saat ia mengeluarkan benda kecil, audiens langsung bertepuk tangan. sebuah reaksi takjub melihat benda sekecil itu. Lalu ia berbicara dengan tenang.
“Saya selalu penasaran apa fungsi kantong celana jeans. sekarang pertanyaan itu telah terjawab. dengan berat hanya 0,1 kg, Ipod bisa dimasukkan dalam kantong.”
Steve jobs menggunakan storytelling dalam berbagai aspek saat memperkenalkan produk.
- Sepuluh aturan komunikasi
- Kata-kata yang tidak bisa diucapkan di “depan”, jangan dikatakan “di belakang”. Gunjingan sangatlah buruk.
- Memonopoli pembicaraan akan memperbanyak musuh. sedikit bicara dan perbanyak mendengar. semakin banyak mendengar akan semakin baik.
- Semakin tinggi intonasi suara, makna dari ucapan akan semakin terdistorsi. jangan menggebu-gebu. suara yang rendah justru memiliki daya.
- Berkata yang menenangkan hati, bukan sekedar enak didengar.
- Katakan yang ingin didengar lawan bicara, bukan yang diutarakan. berbicara yang mudah dimengerti, bukan yang mudah diucapkan.
- Berbicara dengan menutupi aib dan sering memuji.
- Berbicara hal-hal yang menyenangkan bukan hal yang menyebalkan.
- Jangan hanya berkata dengan lidah, tetapi juga dengan mata dan ekspresi. Unsur non Verbal lebih kuat daripada verbal.
- Tiga puluh detik di bibir sama dengan tiga puluh tahun di hati. Sepatah kata yang kita ucapkan mungkin saja akan mengubah kehidupan seseorang.
- Kita mengendalikan lidah, tapi yang keluar akan mengendalikan kita. Jangan bicara sembarangan dan bertanggungjawablah terhadap apa yang sudah anda ucapkan.
-Fin